Saturday, January 31, 2015

Filmstrip: Boyhood (2014)

BOYHOOD
Cast: Ellar Coltrane, Patricia Arquette, Lorelei Linklater, Ethan Hawke

Baru saja saya selesai menyaksikan film ini dan satu komentar saya, beautiful. Film arahan Richard Linklater ini berhasil menyuguhkan tontonan yang jujur tentang bagaimana hidup itu. Boyhood yang jalan ceritanya juga ditulis sendiri oleh sang sutradara menceritakan tentang kehidupan seorang anak laki-laki bernama Mason (Ellar Coltrane) sejak ia masih kecil hingga beranjak remaja dengan segala konflik kehidupannya.  Mungkin ceritanya terdengar biasa, film lain mungkin pernah menggambarkan plot serupa, bahkan mungkin dengan twist yang luar biasa. Namun, apa yang membuat film ini berbeda? 

Tahukah kalian, film Boyhood ini diproduksi selama 12 tahun dengan menggunakan aktor-aktor yang sama? Itulah yang membuat film ini berbeda. Komitmen para aktor dan kru produksinya lah yang perlu diacungi jempol. Menonton Boyhood ini rasanya seperti menonton tujuh sekuel Harry Potter dalam satu film saja. Penonton dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan para aktornya dalam film ini. Pertumbuhan Mason yang dari anak kecil yang sangat menggemaskan menjadi seorang remaja yang rebel. 

Mason, Dad, and Samantha
Kalau boleh jujur, alasan pertama saya tertarik menonton film ini adalah nama Ethan Hawke yang tercantum dalam daftar aktor pemeran film ini. Kemudian, setelah mengetahui bahwa sang sutradara adalah Richard Linklater, saya semakin excited ingin menonton film ini. Bagaimana tidak, Hawke bertemu kembali dengan Linklater setelah Before Trilogy selesai! Dan betul saja, hasilnya tidaklah mengecewakan. Boyhood baru saja memenangkan penghargaan Best Motion Picture dan Best Director di Golden Globe 2015. Film ini juga mendapatkan 6 nominasi Oscar untuk tahun ini.

Karena saya tumbuh di waktu yang sama saat film ini diproduksi, saya dapat merasakan pesan yang ingin disampaikan film ini. Rasanya seperti kembali lagi ke saat saya masih kecil, apa saja yang telah terjadi selama saya tumbuh hingga saat ini. Jika boleh menggunakan istilah yang sudah ada, Life happened. Itulah yang terjadi. Dinamika kehidupan seorang anak laki-laki dapat mengingatkan kita apa arti hidup sebenarnya, the up and down side of life. Hidup ini tidak selalu enak layaknya dongeng yang sering kita dengar saat kecil. Film ini berhasil menunjukkan sisi jujur kehidupan manusia.

Film ini juga berhasil membawa rasa nostalgia terutama bagi para anak-anak generasi 90an. Mungkin yang ingin bernostalgia pada mainan masa kecilnya atau lagu-lagu yang pernah didengarkan waktu kecil, film ini sangat saya rekomendasikan ;)

No comments:

Post a Comment

what's your opinion?