Saturday, May 31, 2014

The Forgotten but Not Forbidden


"There is a forgotten, nay almost forbidden word, which means more to me than any other. That word is England". -
 Sir Winston Churchill

Well, that quote above maybe can describe how England really means to me. It was kinda forgotten, yes, but not a forbidden word for me. Bagaimana kekaguman gue pada negara Inggris menjadi suatu fase dalam hidup gue dan sempat terlupakan namun kekaguman itu muncul kembali seiring bertambah dewasanya gue. Dan benar sekali, England atau Inggris bukanlah sesuatu yang forbidden buat gue. Kalau kata terlarang gitu di pikiran gue yang kebayang adalah hal yang negative. Gue akan membuktikan bahwa mengagumi negara Inggris bukanlah sesuatu yang negatif atau bahkan bisa memberikan suatu hal positif buat gue dan gue akan mewujudkan impian gue untuk mengunjungi negara yang terkenal dengan bendera Union Jack sebagai simbol negaranya bagaimanapun caranya. Termasuk dengan mengikuti kompetisi #InggrisGratis yang sedang diadakan Mister Potato ini. Cuma bermodal niat yang kuat, otak yang mau berpikir lebih keras, serta jemari yang siap menari diatas keyboard sembari berlari menuju sebungkus Mister Potato Waavy Hickory BBQ yang setia menemani selama pembuatan tulisan ini berlangsung, gue bisa memiliki kesempatan untuk mewujudkan impian gue.

Jika ditanya sejak kapan gue tertarik dengan negara Inggris, bisa dikatakan bahwa gue terobsesi dengan Inggris sejak gue kecil. Sejak banyaknya siaran televisi tentang Prince Charles dan Lady Diana with their handsome boys, Prince William and Prince Harry, and yes I'm quiet obsessed with those princes since i was a kiddo. Saat itu mungkin lagi heboh-hebohnya berita tentang perceraian Prince Charles dan Lady Diana disusul dengan berita meninggalnya Lady Di dan banyak televisi yang menayangkan VT keluarga mereka. Mungkin kalau dulu gue sempet bercita-cita menjadi seorang princess bisa jadi dikarenakan crush gue to those darling boys, yang kalau dipikir-pikir sekarang that was such a silly and ‘eeew’ dream of a pauper girl, kalo menurut pepatah Indonesianya sih 'bagai punuk merindukan bulan'. Tapi sekarang salah satu idola gue dari Royal Family udah married but I love this new lil’ royal family. Siapa lagi kalo bukan keluarga Prince William, Duke of Cambridge dan Kate Middleton, Duchess of Cambridge serta anak mereka Prince George. Yaampuuun suka banget sama keluarga kecil bahagia ini >.< Baby George gemesnya tuh ga tertahankan banget dan gue suka banget sama stylenya Her Royal Highness Kate Middleton. She’s really pretty and has a good sense of fashion (eventho’ sometimes she has a wardrobe malfunction).

 Kemudian saat itu juga sedang booming salah satu girlband legenda yang mungkin menjadi asal usul gue bisa menjadi pecinta girlband sekarang ini, yup! Spice Girls! Duh! siapa sih yang ga kenal kelompok yang beranggotakan Victoria Beckham, Mel B, Mel C, Emma Bunton, dan Geri Halliwell yang sukses dengan lagu hitsnya Wannabe. Kalo diinget-inget sih waktu itu tante-tante gue yang masih muda pada jamannya lah yang meracuni gue dengan Spice Girls ini. Waktu bergulir, anak perempuan yang dulu bermimpi menjadi putri semalam dan terdoktrin oleh Girls Power-nya Spice Girls pun tumbuh menjadi anak perempuan yang gemar sepak bola! HAHAHA. The perk of having a boy as your only sibling! Jadi semakin besar gue, semakin jadilah gue terpengaruh sama abang gue. Waktu itu sih lagi jaman-jaman Manchester United bertabur bintang seperti David Beckham dan Michael Owen (tetep ya kalo cewek suka bola yang diidolain para pemain gantengnya, bahkan sejak gue kecil!). Makin-makinlah gue suka sama Inggris saat itu. Pengen rasanya ngeliat langsung para pemain bola idaman menggocek bola di Old Trafford saat itu. Tapi apa daya, keadaan saat itu sangat ga memungkinkan buat gue mewujudkan mimpi gue itu. Kemudian perhatian gue sempat teralihkan kepada negeri sakura pada saat itu. Mungkin karena dulu di TV banyak kartun-kartun Jepang yang ditayangkan dari Senin sampai Minggu dari pagi sampai siang (a guilty pleasure that kid these days won’t get). Namun bukan berarti gue melupakan kekaguman gue sama Inggris karena Inggris akan selalu ada di bucket-list gue along with other countries I adore so much. 

Literatur serta film-film Inggris menarik kembali minat gue kepada negara ini. Semuanya berawal saat gue duduk di Sekolah Dasar. Saat itu meledaklah sebuah novel fantasy karya penulis berkebangsaan Inggris, Joanne Rowling, atau lebih dikenal dengan penname-nya J.K. Rowling. Betul sekali! Harry Potter! Kalau inget Harry Potter, kalian pasti ga akan lupa dong dengan platform 9¾ -nya dan tentunya King's Cross Station. Sebuah tempat yang sangat identik dengan Hogwarts Express pastinya. King’s Cross Station. Inget banget tuh gue dulu main jadi penyihir ala Harry Potter yang sekolah di Hogwarts sama temen-temen gue jaman SD. Termasuk sok-sokan menerjang platform 9¾ buat naik Hogwarts Express! Seru banget mainan itu di jamannya. Kayaknya seru kali ya kalo gue bisa dateng langsung ke King’s Cross Station dan foto langsung di platform 9¾, rasanya sih pasti bahagia banget. King’s Cross Station ini bisa dikatakan sebagai station pusat di London. Terletak di pusat kota London dan dekat dengan kawasan Kings Cross dan Regent’s Park. King’s Cross Station juga sering disebut-sebut dalam TV series dari UK, Downton Abbey, dimana kalau para tokoh di series tersebut datang dari atau mau pergi ke London, pasti rute yang digunakan adalah Downton-King’s Cross. Film lain yang menarik perhatian gue antara lain The Chronicles of Narnia, James Bond, V for Vendetta, Pride and Prejudice, Becoming Jane, Atonement, The Boy In The Stripped Pyjamas, Nowhere Boy, Sherlock Holmes,  The King Speech, Les Miserable,  dan lain sebagainya. Dari film-film itu juga lah yang menarik hati gue buat mencari tau tentang literatur-literatur karya seniman Inggris seperti William Shakespeare dan Jane Austen. Tulisan mereka yang berlatarbelakang Inggris jaman dulu sangat menarik perhatian gue. Di tambah lagi banyak karya mereka yang diadaptasi ke film membuat gue bisa melihat situasi yang mereka coba gambarkan di tulisan mereka secara visual. Film-film seperti Pride and Prejudice, Becoming Jane, Atonement, dan yang sekarang lagi gue gandrungi, Downton Abbey, membuat gue jatuh cinta sama arsitektur bangunan-bangunan Inggris pada masa itu. Duuuuuh pengen banget rasanya ngeliat langsung dengan mata gue sendiri bangunan-bangunan seperti Westminster Abbey dan Buckingham Palace yang arsitekturnya masih sama dengan arsitektur-arsitektur bangunan yang sering gue liat di film-film Inggris. Di tambah lagi, kedua tempat tersebut memiliki nilai history tersendiri and this is the part that I love, places with something that I can learn! Berhubung gue seorang traveler tipe kepo, gue suka banget kalau bisa dapat informasi-informasi baru di tempat-tempat baru juga.

Selain dari segi perfilman dan literatur, gue juga jatuh cinta sama musisi-musisi Inggris. Awal mulanya pas jaman SMP gue tergila-gila sama lagunya Arctic Monkeys yang I Bet That You Look Good on the Dancefloor karena itu gue mulai mencari-cari band-band British lain yang lagunya asik-asik. Lalu gue ketemu Oasis dengan Wonderwallnya, dan sampai akhirnya gue ketemu dedengkotnya, The Beatles! Waktu gue SMA sampai awal-awal masuk kuliah, gue sangat tergila-gila lagu lawasnya The Beatles. John, Paul, George, dan Ringo bener-bener sukses membuat gue menjadi seorang beatlemania. Bahkan bokap gue yang juga beatlemania masih kalah maniak sama gue. Kalo gue dikasih kesempatan buat ke Inggris, salah satu tempat yang harus gue datengin adalah Beatles Museum, selain tempat-tempat yang tadi gue sebutkan diatas dan  221b Baker Street and St. Bart (Yeeeesssh I’m a big Sherlock fans!) dan Thank God, Mr. Potato juga masukin tempat ini ke list jalan-jalannya nanti buat pemenang kompetisi (YEEEEAAAAY!). Buat seorang beatlemania adalah sebuah kebanggaan kalo gue bisa datanag dan mengunjungi Beatles Museum ini. Ohya! Jangan lupa Abbey Road! Jalan yang menjadi fenomenal setelah digunakan The Beatles untuk cover album mereka dan dengan konsep pemotretan yang fenomenal juga.


Jadi kalo ditanya kenapa gue harus ke Inggris, jawabannya bisa banyak banget! Pertama, I’m a big fan of the royal family, dari zaman Prince William piyik sampe sekarang punya anak gue masih ngefans sama keluarga ini. Kedua, gue jatuh cinta sama karya-karya seniman Inggris baik di sinematografi, literature, ataupun musik. Ketiga, I’ve been obsessed with anything British since I was a ‘piyik-piyik’ girl until now. Keempat Gue suka traveling sambil mempelajari hal baru dan traveling itu akan semakin asik kalo destinasinya adalah negara yang emang dari dulu lo penasaran banget sampe setelah lo tiba di destinasi itu lo akan speechless karena ga tau harus komen apa. Dan terakhir udah pasti karena gue mau mewujudkan impian gue dari kecil dan tidak boleh terlupakan (lagi), pergi ke Inggris! Dan gue berharap gue bisa mewujudkannya dengan segera! (Aamiin!)

Penulisan artikel ini didukung oleh asupan Mister Potato Waavy Hickary BBQ dan muka bebek saya  (pardon for the silly pic)



Thursday, May 29, 2014

Filmstrip: Odd Thomas (2013)

ODD THOMAS
Cast : Anton Yelchin, Addison Timlin, Willem Dafoe, Nico Tortorella, Kyle McKeever

Odd Thomas! Film yang sekarang lagi main di bioskop-bioskop kesayangan anda ini udah berhasil membuat gue merasakan sensasi 'mak-nylesss' bahkan sebelum masuk daftar now playing bioskop Indonesia. HAHAHA. Maklum jiwa pembajak, ngeliat deretan judul film di harddisk temen langsung khilaf dan setuju sama temen gue yang merekomendasikan film ini untuk ditonton bahwa ini adalah film yang bagus!

Bercerita tentang Thomas and his odd ability untuk melihat sesuatu yang ghaib yang seringnya berujung kepada kekacauan yang menimpa Thomas. Pada bagian awal film diceritakan Thomas didatangi oleh arwah penasaran seorang cewek yang dibunuh dan minta tolong Thomas supaya pembunuhnya bisa dapat hukuman dari polisi gitu. Kemudian, cerita berlanjut dari mimpi Thomas tentang kejadian buruk yang akan menimpa kota tempat tinggalnya, dan muncul suatu makhluk, mungkin seperti shinigami kalo di manga jepang, yang tiba-tiba muncul secara kelompok besar dan mengancam kelangsungan hidup kota tempat tinggal Thomas tersebut. Mulailah Thomas dan ceweknya dibantu teman-temannya berusaha mengubah takdir kota tempat mereka tinggal tersebut. Gue gamau ngasih spoiler sih, cuma endingnya maknyles buat gue. Kalo gue disuruh kasih rating, gue kasih 7.2/10

Untuk aktor-aktornya, buat kalian pecinta Star Trek mungkin ga asing dengan Anton Yelchin si pemeran Thomas di film ini. Lalu ada aktris baru Addison Timlin, yang bisa jadi eye candy yang dapat memanjakan cowok-cowok yang nonton film ini. Lalu ada Mr. Green Goblin a.k.a. Willem Dafoe yang berperan menjadi polisi yang juga menjadi sahabat Thomas yang sering membantunya dalam berbagai kasus pembunuhan yang terjadi. Dan masih ada aktor-aktor dan eye candies yang dapat memanjakan mata para cewek-cewek.

Sebenernya gue berharap film ini ada sekuelnya, mengingat ini adaptasi dari novel dengan judul sama. Walaupun gue gatau sih novelnya itu ada sampai berapa volume, tapi kayaknya seru kalau sampe ada sekuelnya. hehehe.

Thursday, May 15, 2014

Follow Me on Bloglovin now!

Yesss! Now I add this blog to be linked to my bloglovin account. Follow my tumblr too if you will ;)


Follow my blog with Bloglovin