Wednesday, August 6, 2014

Typo.

During my stay in Malaysia last year, I discovered a very cool concept store with a huge variety of stationary and gift ideas called Typo. I really really want to buy one of their stuff but I found them too late, that time I didn't have much money left for the rest of my stay so I decided to hold my desire for shopping and wait until the last week of my stay there and have much money left. Me and my friends promised to go back to that place and buy what we want tu buy in our last week, but unfortunately one of my friend flight back home earlier then her last schedule and the other one was to busy with her exam so we couldn't make it back to that store. And just today I found out that Typo is actually a brand from Cotton On and found their sites! OMG  I can't hold my desire anymooore. Those cool stationaries are calling me to buy them and I found what I want to buy before!
Fly Fly Away Travel Journal from Typo
Yup! I want to buy this really cool travel journal! But back then the price is too expensive for me! If I'm not mistaken it's around 60RM-70RM, if I didn't have to upsized the baggage for my flight home and I found it a little later, nearer the day of my flight back to Indonesia, I would buy this journal right away! Oh I also found another unique journals like journal for you the Food Explorer, Wine Tester, etc! Aaaaa I felt like home when I put my feet on that store. Too bad, they haven't open a branch store here in Jakarta  but may be if you want to buy it online you can check their website here.

Honocoroko.

Berawal dari obrolan tentang candi dan keagamaan di Jawa kuno bersama Om Sigit dikala melawan kantuk di tengah kemacetan di Wangon dalam perjalanan menuju Jakarta semalam, Om Sigit mulai menceritakan filosofi bahasa jawa kuno ini. Filosofi ini didengarnya waktu jaman si Om kuliah yang disampaikan oleh seorang profesor dari IKIP Jogja atau UNY sekarang. Pernah dengarkan aksara honocoroko? tapi mungkin belum banyak yang tau mengenai Ajisaka. Tapi, kalau kalian rajin googling, kalian pasti akan menemukan korelasi antara aksara honocoroko dengan legenda Ajisaka.

Dalam aksara jawa ada 20 aksara dan dibagi menjadi 4 kelompok yang jika ditulis dalam 4 baris menjadi

HONOCOROKO
DOTOSOWOLO
PODOJOYONYO
MOGOBOTHONGO

yang kalau diartikan menjadi

HONO COROKO = Ada Utusan
DOTO SOWOLO = Saling Berantem
PODO JOYONYO = Sama Kuatnya
MOGO BOTHONGO = Semoga Menjadi Mayat

Kalau kalian cari di google pasti yang kalian temukan adalah legenda Ajisaka dan 2 Ajudannya, Doro dan Simbodo. Tapi, bukan itu yang semalam diceritakan si Om. Ada filosofi yang lebih mendalam lagi dari aksara ini.

HONO COROKO = Ada Utusan
Dalam hidup ini ada 2 hal yang diberikan dalam kehidupan manusia yaitu kebaikan dan keburukan.

DOTO SOWOLO = Saling Berantem
Kebaikan dan keburukan saling mempengaruhi manusia dalam bertindak di kehidupannya.

PODO JOYONYO = Sama Kuatnya
Kebaikan dan keburukan sama kuat pengaruhnya dalam kehidupan manusia.

MOGO BOTHONGO = Moga Menjadi Mayat
Kebaikan dan keburukan manusia, keduanya akan dibawa mati oleh manusia. Oleh karena itu, pengaruh yang paling kuatlah yang akan membawa manusia ke surga ataupun ke neraka.

Jadi intinya, kelakuan manusia baik ataupun buruk akan dibawa manusia hingga akhir hayatnya. Sifat yang sama saling kuat, yang harus manusia itu pilih untuk menentukan kehidupan akhiratnya.

Mendengar cerita itu gue jadi mikir gimana orang Jawa jaman dulu itu dalem banget filosofi hidupnya. Walaupun dulu mereka masih menganut paham animisme dan dinamisme belum mengenal agama dan belum mengenal konsep Tuhan, tapi pemikiran hidupnya bahkan lebih beragama daripada orang beragama jaman sekarang. Nanti gue akan buat post lagi mengenai konsep agama orang Jawa kuno yang om gue denger dari orang-orang jawa sepuh. Bagaimana mereka takutnya akan Tuhan disaat mereka belum mengenal konsep Tuhan.

This post has been posted on my tumblr during my road trip from jogja to jakarta last saturday but I also want to share it here.